Judul : Petualang Stach, Aku Ingin Menjadi Raja
Pengarang : Jan Terlouw
Penerbit : Hikmah (PT Mizan Publika)
Tahun terbit : 2005
Tebal : 325 halaman
Kisah ini bercerita tentang tentang sebuah kerajaan yang bernama Katoren. Katoren dipimpin oleh seorang raja yang yang bersahaja dan gemar melangsungkan pesta kembang api, rakyatnya pun hidup bahagia dan sejahtera.
Namun kebahagiaaan itu tidak berlangsung lama, sang raja meninggal dunia setelah letih memerintah Katoren. Karena sang raja tidak mempunyai putra mahkota maka pergolakan pun terjadi akibat perebutan kekuasaan. Akhirnya Katoren dipimpin oleh enam menteri yang berjanji akan mencari raja baru, tetapi tujuh belas tahun telah berlalu dan janji itu belum juga terpenuhi.
Tak jauh dari istana, tinggallah Stach bersama pamannya yang bernama Gervaas, seorang pelayan istana yang setia. Stach lahir persis di malam kematian sang raja. Dia adalah pemuda yatim piatu yang tampan dan berani, dan dia bercita-cita ingin jadi raja. Tak main-main, Stach pun datang dan menantang para menteri, sehingga mereka dengan berat hati memberi Stach rangkaian ujian yang sangat sulit.
Tujuh misi khusus itu membawa Stach keliling negeri. Berbekal kecerdasan, tekad baja, dan hati yang bersih, Stach menempuh bahaya dan melaksanakan tugas tersebut dengan pantang menyerah. Tugas pertama yang harus dia selesaikan yaitu membuat burung Decibel berhenti berteriak. Tugas kedua, ia diminta untuk menebang sebuah pohon delima di Wapenfelt yang mengantarnya bertemu dengan Kim, anak walikota Wapenfelt yang kemudian menjadi kekasihnya. Tugas ketiga merupakan tugas yang cukup berbahaya, Stach harus mengalahkan seekor naga dari Smook. Tugas keempat yaitu menghentikan pergerakan gereja di Uikumene. Tugas kelima, Stach harus menyembuhkan benjolan-benjolan pada hidung-hidung di kota Afzette-Rije. Tugas berikutnya Stach harus membinasakan penyihir di Ekilibrie. Keenam tugas tersebut ia laksanakan dengan baik. Dan tugas ketujuh atau tugas terakhir yang perlu dilakukan demi menjadi raja adalah Stach harus menduduki kursi batu Stellingwoude.
Hanya seorang raja yang dapat duduk di kursi tersebut, apabila dia bukan seorang raja, maka dia akan mengalami kejadian tragis apabila menduduki kursi tersebut, kecuali bila dia diangkat oleh enam orang yang memiliki kedudukan yang lebih tinggi darinya. Stach pun mengirim surat kepada keenam menteri dan memintanya untuk mengangkat dia ke kursi tersebut. Namun sayang, permintaan tersebut ditolak oleh para menteri. Stach pun mengirim surat kepada walikota dan menceritakan mengenai tugas kerakhirnya.
Hari yang ditunggu pun tiba, Stach masih belum menemukan orang yang bersedia mengangkatnya ke kursi tersebut. Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu, dan walikota Wapenfelt pun muncul bersama Kim, disusul oleh walikota Decibel, Smook, Uikumene, Afzette-Rije, dan walikota Ekilibrie.
Bersama para walikota, Stach pun berangkat menuju Stellingwoude, tempat kursi batu tersebut berada. Dan para walikota pun bersama-sama mengangkat Stach ke atas kursi tersebut dan disaksikan oleh keenam menteri. Selama beberapa menit Stach duduk di bangku tersebut, tidak ada kejadian aneh apa pun yang menimpa Stach. Semua orang mulai bersorak dan berteriak, “HIDUP RAJA KATOREN”.
Akhirnya Katoren memiliki raja baru, yaitu Stach. Pesta kembang api pun menandai kehadiran raja baru Katoren. Stach pun akhirnya menikah dengan Kim dan rakyatnya pun hidup bahagia dan sejahtera.