THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Kamis, 19 November 2009

WAWANCARA

Bagi perusahaan, wawancara kerja merupakan salah satu cara untuk
menemukan kecocokan antara karakteristik pelamar dengan dengan
persyaratan jabatan yang harus dimiliki pelamar tersebut untuk
memegang jabatan / pekerjaan yang ditawarkan. Secara umum tujuan dari
wawancara kerja adalah:

· Untuk mengetahui kepribadian pelamar

· Mencari informasi relevan yang dituntut dalam persyaratan jabatan

· Mendapatkan informasi tambahan yang diperlukan bagi jabatan dan
perusahaan

. Membantu perusahaan untuk mengidentifikasi pelamar-pelamar yang layak
untuk diberikan penawaran kerja.

Teknik Wawancara Kerja

Dua teknik wawancara yang biasa dipergunakan perusahaan dalam
melakukan wawancara kerja adalah wawancara kerja tradisional dan
wawancara kerja behavioral. Dalam prakteknya perusahaan seringkali
mengkombinasikan kedua teknik ini untuk memperoleh data yang lebih
akurat.

·Wawancara kerja tradisional menggunakan pertanyaan-pertanyaan
terbuka seperti "mengapa anda ingin bekerja di perusahaan ini",
dan "apa kelebihan dan kekurangan anda". Kesuksesan atau kegagalan
dalam wawancara tradisional akan sangat tergantung pada kemampuan si
pelamar dalam berkomunikasi menjawab pertanyaan-pertanyaan, daripada
kebenaran atau isi dari jawaban yang diberikan. Selain itu pertanyaan-
pertanyaan yang diajukan lebih banyak bersifat mengklarifikasikan apa
yang ditulis dalam surat lamaran dan CV pelamar. Dalam wawancara
kerja tradisional, recruiter biasanya ingin menemukan jawaban atas 3
(tiga) pertanyaan: apakah si pelamar memiliki pengetahuan,
ketrampilan dan kemampuan untuk melakukan pekerjaan, apakah si
pelamar memiliki antusias dan etika kerja yang sesuai dengan harapan
recruiter, dan apakah si pelamar akan bisa bekerja dalam team dan
memiliki kepribadian yang sesuai dengan budaya perusahaan.

Wawancara kerja behavioral didasarkan pada teori bahwa "performance"
(kinerja) di masa lalu merupakan indikator terbaik untuk meramalkan
perilaku pelamar di masa mendatang). Wawancara kerja dengan teknik
ini sangat sering digunakan untuk merekrut karyawan pada level
managerial atau oleh perusahaan yang dalam operasionalnya sangat
mengutamakan masalah-masalah kepribadian. Wawancara kerja behavioral
dimaksudkan untuk mengetahui respon pelamar terhadap suatu kondisi
atau situasi tertentu sehingga pewawancara dapat melihat bagaimana
pelamar memandang suatu tantangan/permasalahan dan menemukan
solusinya. Pertanyaan-pertanyaan yang biasanya diajukan antara
lain: "coba anda ceritakan pengalaman anda ketika gagal mencapai
target yang ditetapkan", dan "berikan beberapa contoh tentang hal-hal
apa yang anda lakukan ketika anda dipercaya menangani beberapa proyek
sekaligus". Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut si pelamar
perlu mempersiapkan diri untuk mengingat kembali situasi, tindakan
dan hasil yang terjadi pada saat yang lalu. Selain itu, sangat
penting bagi pelamar untuk memancing pertanyaan-pertanyaan lebih
lanjut dari pewawancara agar dapat menjelaskan secara rinci gambaran
situasi yang dihadapinya. Untuk itu diperlukan ketrampilan
berkomunikasi yang baik dari si pelamar. Keberhasilan atau kegagalan
dalam wawancara ini sangat tergantung pada kemampuan pelamar dalam
menggambarkan situasi yang berhubungan dengan pertanyaan pewawancara
secara rinci dan terfokus. Dalam wawancara kerja behavioral, si
pelamar harus dapat menyusun jawaban yang mencakup 4 (empat) hal:
(1) menggambarkan situasi yang terjadi saat itu, (2) menjelaskan
tindakan-tindakan yang diambil untuk merespon situasi yang terjadi,
(3) menceritakan hasil yang dicapai, dan (4) apa hikmah yang dipetik
dari kejadian tersebut (apa yang dipelajari).



Jenis Wawancara Kerja



Dalam dunia kerja, dikenal beberapa tipe wawancara kerja sebagai
berikut:



Wawancara Seleksi (Screening Interview). Jika pelamar atau kandidat
untuk menduduki jabatan berjumlah lebih dari satu orang maka
dilakukan wawancara kerja untuk menyeleksi siapa diantara kandidat
tersebut merupakan kandidat yang paling qualified sehingga bisa
dilanjutkan ke tahap seleksi berikutnya. Wawancara seleksi biasanya
berlangsung singkat antara 15 – 30 menit.



· Wawancara Telepon (Telephone Interview). Demi menghemat biaya
dan efisiensi waktu, banyak recruiter yang melakukan wawancara kerja
melalui telepon. Oleh sebab itu, pelamar harus siap dihubungi sewaktu-
waktu, sebab seringkali recruiter tidak memberikan pilihan bagi
pelamar untuk menentukan waktu kapan ia siap diwawancarai melalui
telepon.

· Wawancara di Kampus / Sekolah (On-Campus Interview) . Meskipun
tidak banyak perusahaan yang melakukan wawancara kerja di kampus,
namun untuk perusahaan-perusahaan tertentu yang mencari para lulusan
untuk dilatih lebih lanjut, cara ini dinilai sangat efektif karena
memberikan akses bagi perusahaan tersebut untuk mendapatkan kandidat
terbaik yang mungkin sangat sulit diperoleh jika menunggu para
kandidat tersebut datang melamar.

· Wawancara di Pameran Kerja (Job Fair Interview). Pameran
kerja diadakan untuk menjembatani perusahaan dengan para pencari
kerja. Pada pameran kerja biasanya, perusahaan memberikan berbagai
informasi mengenai perusahaannya, menerima surat lamaran dan CV dari
pengunjung (pencari kerja), bahkan tidak jarang para recruiter
langsung melakukan wawancara di stand (booth) mereka. Di Indonesia
memang pameran seperti ini masih sangat jarang dilaksanakan jika
dibandingkan dengan pameran otomotif, rumah maupun furniture.

Wawancara di Lokasi Kerja (On-Site Interview). Ketika seorang
kandidat telah lolos dalam tahap wawancara seleksi, seringkali
perusahaan mengundang kandidat tersebut untuk melihat secara langsung
lokasi kerja. Pada kesempatan tersebut recruiter biasanya langsung
melakukan wawancara secara mendalam. Bagi pelamar yang belum memiliki
pengalaman kerja pada lokasi yang lingkungannya kurang lebih sama,
wawancara kerja di lokasi mungkin bisa terasa menakutkan karena
mungkin harus melakukan perjalanan dan berada di wilayah yang tidak
ia kenal.

· Wawancara Kelompok (Panel or Group Interview). Wawancara
kelompok adalah suatu jenis wawancara kerja dimana para pewawancara
(recruiter) terdiri dari 2 (dua) orang atau lebih. Biasanya wawancara
jenis ini dilakukan jika perusahaan memandang bahwa pelamar sudah
hampir memenuhi syarat untuk diterima bekerja. Biasanya para penanya
dalam wawancara inilah yang memiliki wewenang untuk memutuskan apakah
pelamar akan diterima bekerja atau tidak.

Wawancara Kasus (Case Interview). Wawancara kerja jenis ini
menekankan pada kemampuan analisis dan pemecahan masalah terhadap
suatu kasus tertentu. Biasanya dalam wawancara kasus, pelamar diminta
untuk berperan sebagai pemegang jabatan yang ditawarkan, lalu
diberikan sebuah kasus untuk dicarikan solusinya.


Sebagai calon karyawan yang diwawancara, anda harus mempunyai 7P, yaitu:


1. Capability
Kemampuan nalar, kecerdasan, dan cara berpikir
2. Capacity
Kemampuan menangani masalah, menghadapi beban kerja tinggi, dan membuat prioritas.
3. Character
Hal-hal yg menyangkut sikap, sopan santun, dan cara mengendalikan emosi
4. Credibility
Sikap dpt dipercaya dan bisa mengemban tugas yg telah diperintahkan dgn baik
5. Commitment
Kesungguhan menyelesaikan tugas dan keinginan utk memajukan perusahaan
6. Creativity
Kreatif dlm menyelesaikan tugas
7. Compatibility
Kemampuan bekerja sama dgn orang lain.

Jumat, 06 November 2009

Potensi Kekayaan Laut Indonesia Capai 149,94$

Indonesia adalah negara kepulauan diapit oleh dua samudera, yaitu samudera hindia dan samudera pasifik. Indonesia memiliki lebih kurang 17.000 buah pulau dengan luas daratan 1.922.570 km2 dan luas perairan 3.257.483 km2.

Dengan luas perairan yang sangat luas, tentu saja Indonesia memiliki potensi kekayaan yang besar di bidang perairan.

potensi dan kekayaan laut Indonesia yang telah dihitung para pakar dan lembaga terkait dalam setahun diperkirakan mencapai 149,94 miliar dollar AS atau sekitar Rp 1.499,4 triliun. kekayaan laut tersebut meliputi perikanan senilai 31,94 miliar dollar AS, wilayah pesisir lestari 56 miliar dollar AS, bioteknologi laut total 40 miliar dollar AS, wisata bahari 2 miliar dollar AS, minyak bumi sebesar 6,64 miliar dollar AS dan transportasi laut sebesar 20 miliar dollar AS.

Potensi ini dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan ekonomi di bidang kelautan, namun diperlukan kebijakan publik di bidang kelautan agar kelestarian laut tetap terjaga dan tidak merusak lingkungan di sekitarnya.


BI Tetap Pertahankan BI Rate 6,5%



INILAH.COM, Jakarta - BI tetap mempertahankan BI rate 6,5% karena masih konsisten dengan sasaran inflasi 2010 sebesar 5% plus minus 1%.

Hal ini disampaikan BI dalam siaran pernya usai rapat RDG, Rabu (4/11). Sementara, untuk arah kebijakan moneter saat ini juga dipandang masih kondiusif bagi pemulihan perekonomian dan berlangsungnya intermediasi perbankan.

RDG BI memandang bahwa perekonomian Indonesia hingga Oktober 2009 terus menunjukkan kinerja yang membaik. Sementara dari kinerja ekspor Indoensia diperkirakan membaik didorong oleh menguatnya pertumbuhan ekonomi global dan naiknya harga komoditas dunia.

Dari sisi domestik kinerja konsumsi swasta tetap menguat sejalan dengan rendahnya inflasi dan terjaganya keyakinan konsumen terhadap prospek ekonomi ke depan. [cms]


sumber: inilah.com

Kamis, 05 November 2009

Suku Bunga Kredit Riil Indonesia Tinggi

suku bunga kredit riil di Indonesia telah mencatat rekor tertinggi dalam 9 tahun terakhir. Saat ini rata-rata suku bunga kredit perbankan nasional tercatat sebesar 14 persen per tahun. Dan ekspektasi inflasi tahun 2010 adalah sebesar 5 persen. Hal ini berarti suku bunga kredit riil mencapai 9 persen. Suku bunga kredit riil saat ini tercatat yang tertinggi sejak tahun 2001. Nilainya juga jauh melampaui rata-rata bunga kredit riil selama periode 2000-2009 yang sebesar 7 persen.

nilai suku bunga riil di Indonesia lebih tinggi bila dibandingkan dengan negara-negara lain, seperti Thailand sebesar 6,8 persen dan Malaysia 2,4 persen. Hal ini tentu saja membuat daya saing dalam menarik investor menjadi tidak kompetitif. Para investor tentu saja lebih memilih yang suku bunga kreditnya rendah bila dibandingkan dengan yang suku bunga kreditnya tinggi. Hal ini tentu saja berdampak bagi perekonomian di Indonesia. para investor lebih senang menempatkan dananya pada portofolio keuangan, seperti pasar saham, bila dibandingkan dengan berekspansi. akibatnya investasi anjlok dan ekspor menurun. sehingga pertumbuhan ekonomi pun menjadi tidak maksimal. dan rakyat pun sulit mencari pekerjaan sehingga kesejahteraan rakyat pun menurun.

Senin, 02 November 2009

Oktober 2009 Inflasi 0,19%

http://inilah.com/berita/ekonomi/2009/11/02/175670/oktober-2009-inflasi-019/

inflasi yang terjadi di bulan oktober, yaitu sebesar 0,19% termasuk inflasi ringan. Biasanya inflasi ringan mempunyai pengaruh yang positif, seperti dapat mendorong perekonomian lebih baik, yaitu meningkatkan pendapatan nasional dan membuat orang bergairah untuk bekerja, menabung dan mengadakan investasi. Namun, hal ini tidak berdampak besar bagi perekonomian di masyarakat.