Demonstrasi rakyat besar-besaran menuntut diakhirinya pemerintahan yang korup dan otoriter selama berpuluh-puluh tahun telah terjadi di sejumlah negara di Afrika dan Timur Tengah pada waktu yang hampir bersamaan. Belum lama ini, dunia internasional dikejutkan oleh adanya krisis politik dan adanya demonstrasi besar-besaran di Mesir. Setelah krisis di Mesir mereda, kali ini krisis politik kembali terjadi di negara timur tengah lainnya, yakni Libya.
Libya, pemilik cadangan minyak terbesar di Afrika dan pemasok utama minyak untuk Eropa, sejak 16 Februari 2011 mulai diguncang aksi protes menuntut dibubarkannya pemerintahan pimpinan Kolonel Moammar Khadafy yang telah berkuasa lebih dari 42 tahun. Pemerintah Libya yang dipimpin Moammar Khadafi terus mencoba menghalangi para pendemo dengan mengerahkan jet tempur dan peluru tajam. Aparat militer baru saja membantai lusinan orang di berbagai kota. Mereka bahkan membombardir kota Tripoli dengan jet tempur, helikopter serta tank.
Adanya aksi kekerasan yang dilakukan pemerintah terhadap warga yang melakukan demonstrasi ini mengakibatkan timbulnya banyak korban jiwa. Kebijakan pemerintah untuk melawan dengan kekerasan ini terus ditentang oleh banyak pihak. Para diplomat Libya di luarnegeri, termasuk Dubes Libya di Jakarta, menarik dukungan pada Moammar Khadafi dan menuntut Moammar Khadafi mundur.
Tidak hanya masyarakat internasional, para anak buah Moammar Khadafi pun mengecam kekerasan yang dilakukan bosnya tersebut. Sejumlah pejabat dan diplomat Libya di beberapa negara ramai-ramai mundur dari jabatannya. Itu adalah protes mereka kepada rezim Moammar Khadafi yang menumpas gelombang aksi protes massal secara brutal dalam beberapa hari terakhir.
Walaupun banyak dikecam dan dituntut mundur oleh berbagai pihak Moammar Khadafi tetap bersikeras menolak untuk mundur dari jabatannya. Jika krisis politik tersebut terus berlanjut maka dapat menimbulkan dampak rembetan ke bidang-bidang lainnya.
sumber:
http://karodalnet.blogspot.com/2011/02/krisis-libya.html
http://akudansekitar.blogspot.com/2011/02/krisis-libya-moammar-khadafi.html
0 komentar:
Posting Komentar