THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Rabu, 24 November 2010

BAB V

BAB V

Kesimpulan

Dengan didasarkan hasil perhitungan di atas, yaitu menggunakan data nilai investasi Rp. 24.500.000, arus kas masuk Rp.104.400.000, arus kas keluar Rp. 38.700.000, dan laba setelah pajak Rp. 53.217.000, dapat dihitung metode penilaian investasi yaitu dengan metode payback period, metode NPV, metode PI, dan metode IRR. Hasil perhitungannya adalah sebagai berikut:

1. Perhitungan payback period didapatkan jangka waktu pengembalian investasi yaitu 6 bulan. Hasil perhitungan tersebut lebih cepat dari waktu yang telah diperkirakan oleh pemilik modal yaitu 12 bulan. Maka usulan investasi pada usaha ini dianggap layak.

2. Perhitungan NPV didapatkan nilai sebesar Rp. 23.015.178. Hasil perhitungan tersebut bernilai positif, maka usulan investasi dianggap layak.

3. Perhitungan PI didapatkan hasil sebesar 1,93, lebih besar dari 1, maka usulan investasi dianggap layak.

4. Perhitungan IRR didapatkan hasil persentase 128,37% yang berarti lebih besar dari tingkat suku bunga yang ditetapkan sebesar 12%, maka usulan investasi dianggap layak.

Dari hasil perhitungan tersebut, maka usulan investasi pada warung internet Flashnet dapat dikatakan layak.

BAB IV

Hasil dan pembahasan

Data penelitian

1. Nilai investasi

- Komputer (5 x Rp. 4.000.000) Rp. 20.000.000

- Meja dan kursi (5 x Rp. 200.000) Rp. 1.000.000

- AC Rp. 3.500.000

Total investasi Rp. 24.500.000

2. Arus kas masuk

Pendapatan rata-rata (1 bulan)

- Pendapatan warung internet Rp. 8.000.000

- Pendapatan cetak Rp. 400.000

- Pendapatan burning CD Rp. 300.000

Total Rp. 8.700.000

Arus kas masuk per tahun Rp. 104.400.000

3. Arus kas keluar

Biaya-biaya

- Rekening listrik Rp. 500.000

- Jaringan internet Speedy Rp. 1.750.000

- Kertas cetak Rp. 100.000

- Tinta printer Rp. 125.000

- Gaji karyawan Rp. 750.000

Total biaya Rp. 3.225.000

Arus kas keluar per tahun Rp. 38.700.000

4. Taksiran rugi laba

Pendapatan kotor Rp. 104.400.000

Biaya Rp. 38.700.000

Laba sebelum pajak Rp. 65.700.000

Pajak jasa (10% x Rp. 65.700.000) Rp. 6.570.000

Rp. 59.130.000

Pajak usaha (10% x Rp. 59.130.000) Rp. 5.913.000

Laba setelah pajak Rp. 53.217.000

Dari data di atas, dapat dinilai kelayakannya dengan menggunakan metode penilaian investasi:

1. Metode payback period

Dalam perhitungan payback period, peneliti ingin mengetahui waktu pengembalian dari nilai investasi.

Payback period =

nilai investasi

X 12 bulan

kas masuk bersih

= Rp. 24.500.000 x 12 bulan

Rp. 53.217.000

= 5,52

= 6 bulan

Dalam jangka waktu 6 bulan warung internet Flashnet dapat mengembalikan investasinya.

2. Metode NPV

Dengan tingkat bunga 12% suku bunga bank, maka NPV dapat dihitung dengan cara:

NPV = PV proceed – PV outlay

= Rp. 53.217.000/1,12 – Rp. 24.500.000

= Rp. 47.515.178 – Rp. 24.500.000

= Rp. 23.015.178

Dari hasil perhitungan di atas, didapatkan nilai NPV sebesar Rp. 23.015.178 . Karena hasil perhitungannya bernilai positif maka investasi dianggap layak.

3. Metode Profitability Index (PI)

Dalam perhitungan PI, peneliti ingin mengetahui apakah investasi yang ditanamkan menguntungkan atau tidak.

PI = PV proceed

PV outlay

= Rp. 47.515.178

Rp. 24.500.000

= 1,93

Dengan hasil perhitungan nilai PI sebesar 1,93, karena nilainya lebih besar dari 1 maka investasi pada warung internet Flashnet dianggap menguntungkan.

4. Metode IRR

Untuk melakukan perhitungan IRR yang pertama, akan digunakan tingkat bunga sebesar 15%. Antara lain sebagai berikut:

PV Proceed (0,8696 x Rp. 53.217.000) Rp. 46.277.503

PV Outlay Rp. 24.500.000

NPV Rp. 21.777.503

Dari hasil perhitungan di atas didapatkan NPV bernilai positif yaitu sebesar Rp. 21.777.503.

Pada perhitungan kedua, akan digunakan tingkat bunga sebesar 120%:

PV proceed (0,4545 x Rp.53.217.000) Rp. 24.187.126

PV outlay Rp. 24.500.000

NPV Rp. - 312.874

Dari perhitungan di atas didapatkan NPV bernilai negatif yaitu Rp. - 312.874.

Langkah selanjutnya adalah menghitung IRR dengan menggunakan interpolasi dari hasil dua tingkat suku bunga 15% dan 120%:

IRR =

P1 - C1

P2 – P1

C2 – C1

IRR =

15% – Rp.21.777.503

130% – 15%

Rp. – 312.874 - Rp.21.777.503

IRR = 15% + 113,37%

IRR = 128,37%

Dari perhitungan di atas didapatkan nilai IRR sebesar 128,37%, lebih besar dari suku bunga yang ditetapkan yaitu 12%. Maka usulan investasi pada warung internet Flashnet diterima.

Selasa, 23 November 2010

BAB III

METODOLOGI
Objek penelitian ini adalah warung internet Flashnet yang ingin mengembangkan usahanya. Untuk mendapatkan data yang akurat, penulis melakukan observasi dan wawancara langsung dengan pemilik warung internet Flashnet, yang hasilnya berupa data sekunder. Data sekunder ini berupa arus kas masuk, arus kas keluar, nilai investasi dan tingkat suku bunga. Data tersebut kemudian dianalisis dengan menggunakan metode kuantitatif yaitu menggunakan rumus-rumus perhitungan dengan metode penilaian investasi yakni metode payback period, metode NPV, metode Profitability Index (PI), dan metode IRR.
1. Metode payback period
Metode ini digunakan untuk mencari tahu waktu yang dibutuhkan untuk menutup kembali pengeluaran investasi, yaitu dengan cara menghitung rasio antara Initial Cash Invesment dengan cash inflownya.
2. Metode NPV
Net Present Value yaitu selisih dari investasi dari nilai sekarang dari penerimaan-penerimaan kas bersih (aliran kas operasional maupun aliran kas terminal) di masa yang akan datang. Untuk menghitung nilai sekarang perlu ditentukan tingkat bunga yang relevan.
3. Metode Profitability Index (PI)
Profability Index (PI) dapat dihitung dengan membandingkan antara PV kas masuk dengan PV kas keluar.
4. Metode IRR
Metode ini digunakan untuk mencari tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan di masa datang, atau penerimaan kas dengan mengeluarkan investasi awal.

BAB II

Pengertian Studi Kelayakan

Menurut Suad Husnan dan Suwarsono (2004:4) “Studi kelayakan proyek adalah penelitian tentang dapat tidaknya suatu proyek investasi dilaksanakan dengan berhasil”. Pengertian keberhasilan ini mungkin bisa ditafsirkan agak berbeda-beda. Ada yang menafsirkan dalam artian terbatas, ada juga yang mengartikan dalam artian yang lebih luas. Artian yang lebih terbatas, terutama dipergunakan untuk pihak swasta yang lebih berminat tentang manfaat yang ekonomis suatu investasi. Sedangkan dari pihak pemerintah atau lembaga nonprofit, pengertian menguntungkan bisa dalam artian yang lebih relatif. Mungkin dipertimbangkan berbagai faktor seperti manfaat bagi masyarakat luas yang bisa berwujud penyerapan tenaga kerja, pemanfaatan sumber daya yang melimpah di tempat tersebut dan sebagainya.

Menurut Ahmad Subagyo, studi kelayakan proyek adalah suatu penelitian tentanglayak atau tidaknya rencana suatu proyek bisnis (2007:3).

Maksud layak atau tidak di sini adalah perkiraan bahwa proyek akan dapat menghasilkan keuntungan yang memadai bila diopersionalkan atau sebaliknya. Mengenai pengertian untung itu sendiri berbeda dengan pihak yang berorientasi pada keuntungan ekonomi seperti pengusaha dengan yang berorientasi pada keuntungan non ekonomi, seperti pemerintah dan lembaga nirlaba lainnya. Istilah proyek sudah tidak asing lagi seiring dengan pesatnya pembangunan di segala bidang. Pada mulanya proyek hanya menyangkut investasi sejumlah uang, tetapi sekarang pengertiannya diasosiasikan dengan setiap usaha yang memerlukan atau memberikan uang.

Untuk mengetahui layak atau tidaknya suatu investasi dilakukan, maka dapat digunakan metode-metode penilaian investasi, diantaranya yaitu:

  • - Metode payback period

  • - Metode NPV

  • - Metode Profability Index (PI)

  • - Metode IRR

Alat analisis

1. Metode payback period

Payback period adalah suatu periode yang diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran investasi (Initial Cash Invesment) dengan menggunakan aliran kas, dengan kata lain payback period merupakan rasio antara Initial Cash Invesment dengan cash inflownya yang hasilnya merupakan satuan waktu Husein Umar (2005: 197). Bambang Rianto (1997: 124) menyatakan payback period merupakan suatu periode yang dibutuhkan untuk menutup kembali pengeluaran investasi.

Rumus:

Payback period =

Jumlah investasi

X 12 bulan

Jumlah proceed



Kriteria penilaian:

  • · Jika payback period lebih kecil dari waktu maksimum yang diisyaratkan, maka investasi diterima.

  • · Jika payback period lebih besar dari waktu maksimum yang diisyaratkan, maka investasi ditolak.

2. Metode NPV

Menurut Bambang Rianto (1997: 124), NPV merupakan nilai bersih sekarang proyek memberikan ukuran nilai bersih proposal investasi dalam nilai uang pada saat sekarang, perlu digunakan discount rate yang dapat ditentukan berdasarkan Cost of Capital. Cost of Capital merupakan konsep yang sangat penting dalam perusahaan. Konsep Cost of Capital dinaksudkan untuk menghitung besarnya ongkos riil yang harus dikeluarkan untuk menggunakan dana dari alternatif sumber yang ada. Konsep Cost of Capital ini digunakan untuk menolak atau menerima suatu usul proyek investasi yang berfungsi sebagai Hudrel Rate yaitu tingkat pembatas.

Menurut Husein Umar (2003:200) Net Present Value yaitu selisih dari investasi dari nilai sekarang dari penerimaan-penerimaan kas bersih (aliran kas operasional maupun aliran kas terminal) di masa yang akan datang. Untuk menghitung nilai sekarang perlu ditentukan tingkat bunga yang relevan.

Karena metode ini memperhatikan nilai waktu dari uang maka aliran kas yang digunakan dalam menghitung NPV adalah aliran kas yang didiskontokan atas dasar biaya model atau “Rate of Return” yang diinginkan.

Dalam metode ini, pertama-tama yang dihitung adalah nilai sekarang (present value) dari proceeds yang diharapkan atas dasar”Discount Rate” tertentu. Kemudian jumlah present value dari keseluruhan aliran kas selama usianya dikurangi dengan present value dari jumlah investasinya.

Rumus:

NPV = PV proceed – PV outlay

Kriteria:

· Jika NPV bernilai positif, maka investasi diterima.

· Jika NPV bernilai negatif, maka investasi ditolak.

3. Metode Profability Index (PI)

Menurut Husein Umar (2003:1), pemakaian metode Profability Index (PI) ini caranya adalah dengan menghitung melalui perbandingan antara nilai sekarang (present value) dari rencana penerimaan-penerimaan kas bersih di masa yang akan datang dengan nilai sekarang dari investasi yang telah dilaksanakan. Jadi Profability Index (PI) dapat dihitung dengan membandingkan antara PV kas masuk dengan PV kas keluar.

Rumus:

Profability =

PV dari proceed

PV dari outlays

Kriteria:i

  • - Jika PI > 1, maka investasi diterima

  • - Jika PI <>

4. Metode Internal Rate of Return (IRR)

Pengertian Internal Rate of Return (IRR) menurut Husein Umar (2003:198) metode ini digunakan untuk mencari tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan di masa datang, atau penerimaan kas dengan mengeluarkan investasi awal.

IRR dapat di cari misalnya dengan coba-coba (trial dan error). Caranya, hitung nilai sekarang dari arus kas dari suatu investasi dengan menggunakan suku bunga yang wajar, misalnya 10%, lalu dibandingkan dengan biaya investasi, jika nilai investasi lebih kecil, maka dicoba lagi dengan suku bunga yang lebih besar. Sebaliknya, dengan suku bunga yang lebih besar jika nilai investasi lebih besar, maka coba lagi dengan suku bunga yang lebih rendah sampai mendapatkan nilai investasi yang sama besar dengan nilai sekarang.

Rumus:

R = P1 – C1

P2 – P1

C2 –C1

Keterangan:

R = Internal Rate of Return

P1 = tingkat bunga ke-1

P2 = tingkat bunga ke-2

C1 = NPV ke-1

C2 = NPV ke-2

Kriteria penilaian:

  • - Jika IRR lebih besar dari Rate of Return yang diisyaratkan, maka investasi diterima.

  • - Jika IRR lebih kecil dari Rate of Return yang diisyaratkan, maka investasi ditolak.

Sabtu, 20 November 2010

jurnal

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI

PADA WARUNG INTERNET FLASHNET

BAB I

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG MASALAH

Studi kelayakan bisnis merupakan suatu studi untuk menilai bisnis yang akan dikerjakan di masa yang akan datang. Penilaian di sini tidak lain adalah memberikan rekomendasi apakah sebaiknya bisnis yang bersangkkutan layak dikerjakan atau sebaiknya ditunda dulu. Mengingat kondisi di masa yang akan datang penuh dengan ketidakpastian, maka studi yang dilakukan tentunya meliputi berbagai aspek dan membutuhkan pertimbangan-pertimbangan tertentu untk memutuskannya. Ini menunjukan bahwa melakukan studi kelayakan akan melibatkan tim gabungan dari berbagai ahli sesuai dengan bidang masing-masing seperti ekonomi, hukum, psikologi, akuntan, perekayasa teknologi dan lain sebagainya.

Kalau bisnis yang akan dilakukan merupakan bisnis investasi yang berorientasikan laba, maka studi kelayakan yang dimaksud adalah studi penelitian dalam rangka untuk menilai layak atau tidaknya bisnis investasi yang bersangkutan dilakukan dengan berhasil dan menguntungkan secara ekonomis.

Saat ini dunia membutuhkan informasi yang cepat dan akurat, dan internet merupakan salah satu alternatif dalam menjawab kebutuhan tersebut. Berbagai pihak sudah menggunakan sarana internet untuk berkomunikasi, mencari informasi untuk keperluan pribadi baik di bidang pendidikan maupun bidang usaha dan lain-lain. Dengan adanya internet, suatu informasi yang dulu sangat sulit diperoleh, kini dapat diperoleh dalam beberapa saat saja. Bisa diprediksikan bahwa internet akan semakin dibutuhkan, sehingga akan semakin berkembang juga ilmu pengetahuan dan teknologi tentang internet.

Dengan melihat fenomena-fenomena tersebut, maka dunia usaha internet mulai berkembang pesat, baik skala kecil maupun yang besar. Warung internet (warnet) merupakan salah satu usaha internet yang dibutuhkan oleh masyarakat pengguna internet. Warnet merupakan fasilitas untuk mengakses internet dengan biaya yang terjangkau oleh masyarakat pada umumnya. Untuk memperluas sebuah usaha warnet, diperlukan modal yang besar dan perencanaan yang matang.

Dan sebelum melakukan perluasan usaha, harus diteliti terlebih dahulu kelayakan investasi tersebut. Oleh karena itu penulis berminat untuk meneliti kelayakan investasi pada warung internet flashnet.

BATASAN MASALAH

Dalam penelitian ini, penulis membatasi masalah untuk proyek penambahan cabang warung internet Flashnet di Jl. H.M. Tohir Depok.

TUJUAN PENELITIAN

  • Untuk menjelaskan bagaimana penilaian kelayakan investasi pada usaha warung internet Flashnet dengan menggunakan metode payback period, NPV, PI, dan IRR.
  • Untuk mengetahui kelayakan investasi pada warung internet flashnet.

KERANGKA PEMIKIRAN

Dalam menganalisis kelayakan investasi, penulis menggunakan variabel yang berupa investasi, pendapatan, keuntungan, dan tingkat suku bunga.

Dalam menjalankan proyek akan penggunaan investasi pada umumnya menggunakan metode-metode penilaian investasi, diantaranya:

  • Metode payback period
  • Metode NPV
  • Metode Profitability Index (PI)
  • Metode IRR

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan beberapa penelitian sejenis sebagai referensi penelitian.

1. Judul :Studi kelayakan usaha untuk pengembangan warung internet CV.Cisnet Depok

Nama : Sarmi Jawanti, 2009

Objek penelitian yaitu CV. Cisnet Depok yang ingin mengembangkan usahanya dengan memperhitungkan dari segi aspek keuangan menggunakanmetode payback period, NPV, IRR, dan MIRR, dari penelitian yang dilakukan maka diperoleh:

  • Dengan menggunakan metode payback period, investasi dapat kembali dalam waktu 11 bulan.
  • NPV bernilai positif yaitu sebesar Rp.378.310,00.
  • Berdasarkan metode IRR, tingkat suku bunga yang didapatkan yaitu 10,99%.
  • Dan berdasarkan metode MIRR, suku bunga yang didapatkan sebesar 11,38%.

Maka berdasarkan penilaian yang telah dilakukan dapat diambil suatu keputusan bahwa investasi yang akan dilakukan oleh CV. Cisnet Depok “layak” untuk direalisasikan.

2. Judul : Studi Kelayakan Perluasan Usaha pada Warnet Viezarel.net

Nama : Windi Fione, 2010

Objek penelitian yaitu Warnet Viezarel.net yang ingin melakukan perluasan pada usahanya dengan memperhitungkan segi aspek keuangan menggunakanmetode payback period, NPV, PI, dan IRR, dari penelitian yang dilakukan maka diperoleh:

  • Payback Period lebih cepat dari waktu yang diisyaratkan, yaitu 1 tahun 1 bulan
  • NPV bernilai positif, yaitu Rp.38.445.350
  • PI bernilai lebih dari 1, yaitu 1,41
  • IRR lebih besar dari suku bunga yang diisyaratkan 11%, yaitu 42,3%.

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, maka dapat dikatakan warnet Viezarel.net layak untuk mengembangkan usahanya.

3. Judul : Studi kelayakan kelangsungan usaha warung internet CV. DD net

Nama : Marji Uliansyah, 2009

Objek penelitian yaitu CV. DD net yang ingin mengembangkan usahanya dengan memperhitungkan segi aspek keuangan menggunakanmetode payback period, NPV, PI, dan IRR, dari penelitian yang dilakukan maka diperoleh:

  • payback period yaitu 10 bulan, lebih cepat dari jangka waktu yang diperkirakan pemilik modal yaitu 1 tahun.
  • Dari perhitungan NPV didapatkan nilai Rp.2.849.107,00.
  • Perhitungan IRR didapatkan hasil sebesar 20,16%, lebih besar dari tingkat bunga yang ditetapkan yaitu 12%.
  • Dan perhitungan PI didapatkan hasil 1,05, lebih besar dari batas nilai analisis yaitu 1. Berdasarkan perhitungan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa usulan investasi padausaha warung internet CV. DD net layak.